Pasukan Peshmerga Kurdi dan serangan udara Amerika Serikat telah berhasil mengusir pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dari tujuh desa Kristen di sebelah barat ibu kota Kurdi, Arbil, Irak Utara. Menurut berita AFP, pertempuran ini (16/9) diwarnai dengan tembakan roket dan mortir.
Pada awal Agustus lalu, para penghuni kota Kristen terbesar, Qaraqosh dan puluhan desa lainnya terpaksa meninggalkan kampung halamannya akibat serangan kelompok ISIS. Para pemimpin Kristen menganggap kejadian ini adalah titik kehancuran yang dialami kelompok minoritas selama berabad-abad. Dari sini kelompok ISIS semakin gencar mengincar kaum minoritas Irak seperti Kristen dan Yazidi.
Mayor Sardar mengatakan, “Kami membebaskan desa-desa itu dengan dukungan serangan udara AS”. Amerika melakukan serangan udara dan cukup efektif untuk membantu mengusir pasukan ISIS dari desa tersebut. Dijelaskannya juga bahwa banyak rumah di desa tersebut yang dipasangi jebakan sebelum kelompok ISIS mundur.
Menurut salah seorang pemuka agama Katolik Kaldean, ketujuh desa ini memiliki nilai strategis yang penting. Hal ini disebabkan karena lokasi ISIS yang dekat dengan kota-kota Kristen lain, seperti Bartalla dan Qaraqosh.
Sebelumnya, pasukan Peshmerga telah mendapat bantuan senjata dan amunisi dari berbagai Negara, termasuk didalamnya Amerika dan Prancis. Bantuan ini diturunkan untuk meredam aksi ISIS yang semakin mengkhawatirkan.
Sumber : Kompas/Tribunnews.com by tk